Apa Itu OSI? Pengertian, Tujuan Dan Cara Kerjanya

OSI
OSI

Model OSI (Open Systems Interconnection) merupakan salah satu konsep yang sangat penting. Model ini digunakan sebagai pedoman untuk memahami bagaimana komunikasi antar sistem dan perangkat dalam jaringan komputer berlangsung. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara rinci pengertian OSI, tujuannya, serta lapisan-lapisan yang membentuk model referensi OSI.

Apa Itu OSI (Open Systems Interconnection)?

Model Referensi OSI, atau yang sering disebut sebagai OSI Model, adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk memahami cara komunikasi jaringan komputer bekerja. Model ini dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) sebagai cara standar untuk merinci berbagai lapisan yang terlibat dalam komunikasi jaringan.

Bacaan Lainnya

Model OSI memecah komunikasi jaringan menjadi sejumlah lapisan yang lebih kecil dan terdefinisi dengan baik. Setiap lapisan memiliki tugas-tugas dan fungsi-fungsi tertentu dalam proses komunikasi, dan lapisan-lapisan ini bekerja bersama-sama untuk memastikan data dapat dikirim dan diterima dengan benar melalui jaringan.

Tujuan Model Referensi OSI

Model Referensi OSI memiliki beberapa tujuan utama:

  • Standardisasi: Salah satu tujuan utama dari model ini adalah menyediakan kerangka kerja standar yang dapat digunakan oleh berbagai vendor dan produsen perangkat jaringan. Dengan memiliki model standar, lebih mudah bagi berbagai perangkat dan sistem untuk berkomunikasi satu sama lain.
  • Pemahaman yang Lebih Baik: Model OSI membantu para profesional jaringan untuk memahami bagaimana komunikasi jaringan berlangsung dengan lebih baik. Dengan memecah proses komunikasi menjadi lapisan-lapisan yang lebih kecil, lebih mudah untuk menganalisis, mengelola, dan troubleshoot masalah dalam jaringan.
  • Interoperabilitas: Dengan menggunakan model ini, perangkat dan sistem dari berbagai produsen dapat bekerja bersama secara lebih efisien. Ini membantu menciptakan ekosistem jaringan yang lebih terbuka dan interoperabel.

7 Lapisan OSI Layer

Model Referensi OSI terdiri dari tujuh lapisan yang berbeda. Setiap lapisan memiliki tugas khusus dalam proses komunikasi jaringan. Berikut adalah rincian setiap lapisan dalam model OSI:

1. Lapisan Fisik (Physical Layer)

Lapisan ini merupakan lapisan paling bawah dalam model OSI dan bertanggung jawab untuk mengatur sinyal fisik dan koneksi fisik antar perangkat. Ini termasuk spesifikasi perangkat keras seperti kabel, konektor, dan perangkat jaringan fisik lainnya.

Tugas utama lapisan fisik adalah mengirimkan bit data melalui media fisik (seperti kabel atau gelombang radio) tanpa memperhatikan makna dari bit-bit tersebut.

2. Lapisan Data Link (Data Link Layer)

Lapisan ini berfungsi sebagai penghubung antara lapisan fisik dan lapisan jaringan. Tugas utamanya adalah mengatur aliran data antar perangkat pada jaringan yang sama dan memastikan integritas data serta pengiriman yang bebas kesalahan. Lapisan ini juga mengelola alamat MAC (Media Access Control) yang unik untuk setiap perangkat dalam jaringan.

3. Lapisan Jaringan (Network Layer)

Lapisan ini fokus pada pengiriman data antar jaringan yang berbeda atau subnet. Tugas utamanya adalah mengarahkan paket data melalui jaringan dengan bantuan alamat IP. Lapisan ini juga bertanggung jawab atas routing, fragmentasi, dan penggabungan paket data.

4. Lapisan Transport (Transport Layer)

Lapisan transport bertanggung jawab untuk mengatur aliran data antara dua perangkat akhir (end-to-end) yang berkomunikasi. Fungsi utamanya adalah memastikan pengiriman data yang dapat diandalkan dan t

idak berubah. Lapisan ini juga dapat mengendalikan kecepatan pengiriman data dan mengatasi masalah seperti duplikasi dan pengiriman ulang data.

5. Lapisan Sesi (Session Layer)

Lapisan sesi berfokus pada pengaturan, pengelolaan, dan penghentian sesi komunikasi antara perangkat. Ini mencakup pembukaan, pemeliharaan, dan penutupan sesi komunikasi, serta pengendalian sinkronisasi antara perangkat.

6. Lapisan Presentasi (Presentation Layer)

Lapisan presentasi bertanggung jawab untuk mengubah format data agar sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Ini termasuk enkripsi, kompresi, dan dekompresi data. Lapisan ini memastikan bahwa data yang dikirimkan dapat dimengerti oleh perangkat penerima.

7. Lapisan Aplikasi (Application Layer)

Lapisan aplikasi adalah lapisan paling atas dalam model OSI dan berinteraksi langsung dengan aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan oleh pengguna akhir. Ini adalah lapisan di mana aplikasi komunikasi seperti browser web, email, dan aplikasi perpesanan beroperasi. Lapisan ini juga berhubungan dengan protokol dan layanan jaringan seperti HTTP, FTP, dan SMTP.

Bagaimana Model OSI Bekerja?

Pada dasarnya, model OSI menggambarkan cara data bergerak dari satu perangkat ke perangkat lain dalam jaringan. Setiap lapisan dalam model ini berperan dalam memproses data dan menambahkan informasi yang diperlukan untuk memastikan pengiriman yang sukses.

Misalnya, ketika Anda mengirim email, data email tersebut akan melewati semua tujuh lapisan model OSI sebelum mencapai penerima. Lapisan fisik akan mengurus bagaimana data dikirim melalui kabel atau Wi-Fi. Lapisan data link akan memastikan integritas data dan menambahkan alamat MAC. Lapisan jaringan akan menentukan rute data ke alamat email penerima, dan seterusnya.

Seluruh proses ini terjadi tanpa perlu pengguna mengintervensinya. Model OSI memberikan struktur yang jelas dan terstandarisasi untuk memastikan komunikasi yang efisien dan andal dalam jaringan komputer.

Kesimpulan

Model Referensi OSI (Open Systems Interconnection) adalah kerangka kerja yang sangat penting dalam dunia jaringan komputer dan teknologi informasi. Dengan memecah komunikasi jaringan menjadi tujuh lapisan yang terdefinisi dengan baik, model ini membantu para profesional jaringan memahami, merancang, dan mengelola jaringan dengan lebih efisien.

Dengan pemahaman yang baik tentang lapisan-lapisan dalam model OSI, seseorang dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalah jaringan dengan lebih cepat dan efektif. Model OSI juga memungkinkan perangkat dan sistem dari berbagai produsen berinteraksi secara lebih harmonis, menciptakan ekosistem jaringan yang lebih terbuka dan interoperabel di seluruh dunia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *